PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER SHAFE
Wulan Dhari (201253145)
Mahasiswa
Program Studi Tehnik Informasi UMK
Jl. Gondangmanis PO.BOX 53 Bae Kudus 59324
http://www.umk.ac.id
// E-mail: Jinywulandhari@gmail.com
ABSTRAK
Sistem pakar
adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan
tekhnik dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh
seseorang pakar dalam bidang tertentu. Sistem pakar memberikan nilai tambah
pada teknologi untuk membantu dalam menangani era informasi yang semakin
canggih.
Aplikasi sistem pakar ini menghasilkan
keluaran berupa kemungkinan penyakit ginjal yang diderita yang dirasakan oleh
user. Sistem ini juga menampilkan besarnya gejala tersebut terhadap kemungkinan
penyakit ginjal yang diderita oleh user. Besarnya nilai kepercayaan tersebut
merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Dempster Shafer.
Kata Kunci : Diagnosa Penyakit Ginjal, Sistem
Pakar, Metode Dempster-Shafer.
1.1 Perumusan Masalah
Dari uraian-uraian di atas, maka dapat
dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana mengumpulkan
data-data terkait dengan penyakit Ginjal?
2.
Bagaimana menggunakan rule-based
dengan menggunakan metode Dempster shafer?
3.
Bagaimana merancang aplikasi
sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ginjal ?
1.2 Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan perumusan dan batasan
masalah di atas, maka dapat disimpulkan beberapa tujuan dari
penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengumpulkan data-data penyakit ginjal pada manusia.
2. Untuk dapat menerapkan sistem pakar yang dapat mengetahui
penyakit ginjal pada manusia dengan menggunakan metode Dempster shafer?
3. Mengimplementasikan penyakit ginjal pada manusia ke dalam
bentuk aplikasi.
1.3 Manfaat
Hasil perancangan perangkat lunak ini bermanfaat bagi :
1.
Bagi penderita penyakit
ginjal dapat mengetahui cara penanggulangannya.
2.
Pengetahuan mendiagnosa
penyakit ginjal.
3.
Pengetahuan cara pencegahan
dan tindakan dengan cepat.
4.
Pengetahuan cara kerja
metode Demster-Shafer dalam melakukan pengambilan keputusan.
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Pakar
Menurut
Arhami (2005: 3) Salah satu teknik kecerdasan buatan yang menirukan proses
penalaran manusia adalah Sistem Pakar. Secara umum, Sistem
Pakar (expert system) adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para
ahli Sistem Pakar yang baik dirancang agar
dapat menyelesaikan suatu permasalahan
tertentu dengan meniru kerja para ahli. Dengan
Sistem Pakar ini, orang awam juga dapat menyelesaikan
masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya
dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli.
Bagi para ahli, Sistem Pakar ini juga akan membantu
aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
2.2. Ciri – Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan program-program
praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia
untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus),
disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada pengetahuan
sehingga umumnya sistem pakar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (E. Turban,
1995):
1. Terbatas pada domain
keahlian tertentu.
2. Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu.
3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
4. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu
kemampuan dari basis pengetahuannya.
5. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai,
dituntun oleh dialog dengan pemakai. (Arhami, 2005: 23)
2.3. Penyakit Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang
yang terletak di kedua sisi tulang belakang di tengah bawah dari belakang.
Setiap ginjal memiliki berat sekitar 1/4 pon dan berisi sekitar satu juta unit penyaringan
yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus.
Glomerulus adalah miniatur penyaringan atau pengayakan perangkat sementara
tubula adalah tabung kecil seperti struktur melekat pada glomerulus.
Ginjal yang terhubung ke kandung kemih engan
tabung yang disebut ureter. Urin disimpan dalam kandung kemih sampai kandung
kemih dikosongkan dengan buang air kecil. Kandung kemih erhubung ke bagian luar
tubuh dengan abung lain seperti struktur disebut uretra. Fungsi utama ginjal
adalah untuk mengeluarkan produk sisa dan kelebihan air dari darah. Proses
ginjal sekitar 200 liter darah setiap hari dan menghasilkan sekitar dua liter
urin. Produk limbah yang dihasilkan dari proses metabolisme normal termasuk
kerusakan jaringan
aktif, makanan tertelan, dan zat lainnya. Ginjal memungkinkan
konsumsi berbagai makanan, obatobatan,vitamin dan suplemen,dan kelebihan cairan
yang beracun tanpa khawatir oleh produk akan membangun hingga tingkat
berbahaya. Ginjal juga berperan besar dalam mengatur tingkat bergai mineral
seperti, Kalsium natrium dan kalium dalam darah.
2.4. Penyebab Penyakit Ginjal
Penyakit ginjal dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit yang
mendasari, gangguan atau kondisi yang
menyebabkan kerusakan ginjal, seperti obstruksi,
infeksi, keganasan, peradangan, kelainan bentuk,
menelan racun, atau suplai darah yang berkurang
ke ginjal.
Penyebabnya meliputi:
1.
Diabetes, yang dapat merusak
ginjal dari waktu ke waktu
2.
Penyakit yang menyebabkan
peradangan dan kerusakan pada ginjal, seperti nefritis dan glomerulonefritis
3.
Hipertensi (tekanan darah
tinggi) Infeksi, seperti infeksi kandung kemih berulang, pielonefritis (infeksi
ginjal), atau septicemia (infeksi darah)
4.
Intravena (IV)
penyalahgunaan obat
5.
Kanker ginjal
6. Overdosis obat-obatan tertentu, atau penggunaan jangka panjang
obat tertentu, seperti obat antiinflammatory Drugs (NSAID). Contoh OAINS termasuk ibuprofen
(Advil,Motrin) dan naproxen (Aleve,Naprosyn).
7.
Penyakit ginjal polikistik
(penyakit warisan yang menyebabkan pembentukan kista besar dalam ginjal yang
merusak jaringan ginjal)
8.
Berkurangnya aliran darah ke
ginjal karena shock atau stenosis arteri ginjal (penyempitanarteri ginjal)
9. Lupus eritematosus sistemik (gangguan di mana tubuh menyerang
sel sendiri sehat dan jaringan) dan penyakit autoimun lainnya yang dapat
menyerang ginjal
10. Trauma atau cedera pada ginjal atau arteri yang memasok darah
ke ginjal
11. Obstruksi saluran kemih, yang dapat disebabkan oleh batu
ginjal, tumor, kelainan bawaan, atau pembesaran prostat kelenjar
2.4.1 Ciri – ciri
Penyakit Ginjal
Kode
|
Gejala
|
A1
|
1. Mual dan muntah, Demam tinggi, Sering mengeluhkan rasa sakit
pada pinggang
|
A2
|
2. Terjadinya pembengkakan pada kaki dan mata, Perubahan warna
struktur air seni
|
A3
|
3. Terasa nyeri dan sakit pada saat kencing, Terkadang kencing di
sertai darah
|
A4
|
4. Sering bangun di tengah tidur nyenyak hanya untuk kencing
|
A5
|
5. Berkurangnya nafsu makan dan turunnya berat badan
|
A6
|
6. Pembengkakan juga terjadi pada pergelangan kaki dan tangan
|
A7
|
7. Terkadang merasakan sesak nafas/sulit bernafas, juga selalu
merasakn lelah dan lemas
|
2.5 Teori Dempster-Shafer
Ada berbagai macam
penalaran dengan modelyang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang
tidak dapat terselesaikan secara lengkap dan konsisten. Ketidak konsistenan
yang tersebut adalah akibat adanya penambahan fakta baru. Penalaran yang
seperti ini disebut dengan penalaran non monotonis. Untuk mengatasi
ketidak konsistenan tersebut maka dapat menggunakan penalaran dengan teori Dempster-shafer
ditulis dalam suatu interval :
[Belief, Plausibility]...............................................[2.1]
1. Belief (bel) adalah ukuran ekuatan evidence dalam
mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa
tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya
kepastian.
2. Plausibility (PI)
dinotasikan sebagai :
PI(s) =1-Bel
(-s).....................................................[2.2]
Plausibility juga bernilai 0 sampai
1. Jika yakin akan
s, maka dapat dikatakan bahwa Bel(-s)=1, dan PI(-s)=0.
Pada teori Dempster-Shafer
dikenal adanya frame of discrement yang dinotasikan dengan ϴ. Frame ini merupakan
semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Tujuannya adalah mengaitkan
ukuran kepercayaan elemen-elemen ϴ. Tidak semua
evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas
(m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen ϴ saja, namun juga semua
subsetnya. Sehingga jika ϴ berisi n elemen, maka subset ϴ adalah 2n. Jumlah
semua m dalam subset ϴ sama dengan i. Apabila tidak ada informasi apapun untuk memilih
hipotesis, maka nilai : M{ϴ}=1,0.
Apabila diketahui X adalah subset dari ϴ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya,
dan Y juga merupakan subset dari ϴ dengan m sebagai fungsi densitasnya, maka dapat
dibentuk fungsi kombinasi m1 m2
dan m3 yaitu :
Melalui yang digunakan sebagai metode
dari penggabungan sensor, teori dempster shafer beradasarkan pada dua ide :
memperoleh tingkat kepercayaan untuk sebuah pertanyaan dari probabilitas
subjektif dimana dapat berdasarkan pada item independent sebuah barang bukti.
Dengan esensi, derajat dari kepercayaan dalam sebuah proporsi yang bergantung
secara primer daripada jumlah jawaban (untuk pertanyaan yang berelasi ) yang
berisikan proposi. Dan probabilitas
subjektif untuk setiap pertanyaan. Dan juga berkontribusi pada aturan dari
kombinasi yang merefleksikan asumsi umum mengenai data. Melalui
formalisasi sebuah derajat kepercayaan ( dan juga diferensikan secara umum )
merupakan sebuah representasi sebagai fungsi kepercayaan dari pada distribusi
probabilitas Bayesian. Nilai probabilitas diberikan untuk sekumpulan dari
kemungkinan daripada sebuah acara tunggal. : melalui perbandingan tersebut
ditetapkan dari fakta dimana secara natural menyandikan barang bukti sesuai
dengan keinginan dari proporsi. Kerangka shafer’s dapat memberikan kepercayaan
mengenai proposi untuk dapat direpresentasikan.
2.5.1 Analisa dan
Logika Metode
Pada
contoh di bawah ini, akan dicari persentase kemungkinan dari gejala penyakit
Sindroma Nefrotik dengan menggunakan perhitungan pada tabel dibawah ini :
Misalkan
: θ = {A, B, C, D}
Persamaan III :
Dengan
adanya gejala meningkatnya berat badan,nilai densitas yang paling kuat tetap
m{B,C,D} yaitu sebesar 0,653.
Kesimpulan
Dari uraian pada bab sebelumnya, ada beberapa hasil yang bisa
dicermati pada pengembangan media
konsultasi
ketidak pastian dalam mendiagnosa penyakit ginjal yaitu sebagai berikut :
1. Dengan
adanya aplikasi sistem pakar dengan metode Dempster Shafer maka orang
awam dapat mengetahui gejala penyakitnya tanpa bertemu langsung dengan dokter atau ahlinya.
2. Sistem
pakar dengan metode Dempster Shafer dapat menentuka persentase gejala
gangguan berdasarkan banyaknya gejala yang diinputkan.
3. Merancang
sistem pakar sebagai proses mengidentifikasi solusi.
Daftar Pustaka
Rismawati
(2013). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster
Shafer. Peneliti Pelita Informatika Dudi Darma.
Sumber : http://jinywulandhari.blogspot.co.id/2015/03/perancangan-aplikasi-sistem-pakar-untuk.html
KedaiKode
Source Code aplikasi Sistem Informasi, Sistem Pakar, Sistem Pendukung Keputusan
Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar
Kunjungi KedaiKode.com
Source Code aplikasi Sistem Informasi, Sistem Pakar, Sistem Pendukung Keputusan
Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar
Kunjungi KedaiKode.com
0 Komentar untuk "PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER"